Pages

Subscribe:

Labels

Sabtu, 08 Oktober 2011

JENIS-JENIS SPEAKER AKTIF DAN CARA MERAKITNYA

CARA KERJA SPEAKER AKTIF
Speaker merupakan mesin penterjemah akhir, kebalikan dari mikrofon. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi getaran untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang dihasilkan oleh mikrofon yang direkam dan dikodekan pada tape, CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan satudrivers atau lebih.
DRIVER TYPE
Audio Engineering adalah sebuah individual electrodynamic drivers yang
menyediakan kualitas dan performa yang lebih dari 3 Octaves. Multiple drivers
(e.g., subwoofers, woofers, mid-range drivers, tweeters) yang biasa digunakan
pada loudspeaker system yang lengkap untuk melebihi 3 octaves.
Mengapa harus beli speaker aktif ?
Mengapa harus beli speaker aktif ?
Untuk menghasilkan suara yang mantap dan jenih baik dalam bass , treble ataupun vocal yang banyak di pakai dalam aplikasi untuk musik, mp3 fomat , games, ponsel musik dan movie.
OK tidak perlu banyak komentar lagi, segera saja panaskan solder Anda dan ikuti
penjelasan dibawah ini untuk membuat speaker aktif yang murah tapi dengan
kualitas yang tidak murahan.

Merakit speaker aktif dengan biaya murah tapi tidak murahan
OK tidak perlu banyak komentar lagi, segera saja panaskan solder Anda dan ikuti penjelasan dibawah ini untuk membuat speaker aktif yang murah tapi dengan kualitas yang tidak murahan.

Tabel Bahan Untuk Merakit Speaker Aktif
Bahan untuk rangkaian speaker aktif
Nama KomponenUkuran / SatuanJenisJumlah
Resistor1 K Ohm 0,5 wattMetal Film8
Resistor1 K 2 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor2 K 2 Ohm 0,5 wattMetal Film5
Resistor4 K 7 Ohm 0,5 wattMetal Film6
Resistor5 K 6 Ohm 0,5 wattMetal Film6
Resistor8 K 2 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor6 K 8 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor10 K Ohm 0,5 wattCarbon Shield4
Resistor15 K Ohm 0,5 wattCarbon Shield2
Resistor47 K Ohm 0,5 wattCarbon Shield2
Resistor330 K Ohm 0,5 wattCarbon Shield6
Resistor100 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor220 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor330 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor820 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor0,1 Ohm 5 wattWire Wound4
Potensiometer50 K OhmMono1
Potensiometer100 K OhmCT Stereo3
Capasitor100 pF 50 voltCeramic2
Capasitor4,7 nF 50 voltCeramic2
Capasitor39 nF 50 voltCeramic2
Capasitor47 nF 50 voltCeramic2
Capasitor1 uF 50 voltElectrolite2
Capasitor47 uF 50 voltElectrolite6
Capasitor220 uF 50 voltElectrolite4
Capasitor470 uF 50 voltElectrolite1
Capasitor4700 uF 50 voltElectrolite2
DIODA1N 4002 2 wattSilicon4
DIODA1N 4005 2 wattSilicon4
DIODA1N 4148 2 wattGermanium2
TransistorC 945Electrolite8
TransistorC 1815 Electrolite2
TransistorA 1015Electrolite2
TransistorBD 139Electrolite2
TransistorBD 140Electrolite2
TransistorTIP 132Electrolite4
Speaker4 inchi 8 Ohm 100 wattSubwoofer2
Speaker8 Ohm 50 wattTweeter2
Kawat tembaga email0,5 mm-----7,5 M
Papan PCB25 X 20 cmsingle side1
Papan PCB13 X 13 cmsingle side1
Ferri Cloride----------200 gr
Spidol Tahan Air----------1
Bahan Untuk Body Speaker
Kayu Lapis ( Tripleks ) berisi serbuk tebal 2 cm
Stereo Foam ukuran 1 X 1 M
Spon Busa untuk Reflektor Bass
Pelapis untuk Body speaker ( Plastik scotlead atau Pelitur )
Lem Putih
Setelah bahan-bahan tersebut sudah Anda siapkan, sekarang mari kita mulai proyek kita. Ikuti Langkah-langkah pembuatan speaker aktif idaman kita seperti dibawah ini.

MEMBACA RANGKAIAN KOMPONEN DAN MEMBUAT PCB UNTUK RANGKAIAN KOMPONEN
  • Lihat Rangkaian elektronika yang ada dibawah ini. Yang pertama Anda lakukan adalah melihat koneksi-koneksi antar komponen. Perhatikan baik-baik mengenai kutub-kutub dari komponen seperti DIODA, TRANSISTOR dan ELCO ( Elektrolit Condensator ) jangan sampai terbalik kutub nya karena komponen ini mempunyai resiko yang tinggi untuk meledak jadi hati-hatlah. Bila Anda belum begitu paham dengan teknik dasar elektronika sebaiknya Anda ikuti tutorial tentang pengenalan elektronika dasar dahulu di halaman World Of Electronics pada situs ini juga.
  • Siapkan PCB kosong serta spidol Anti air seperti yang disebutkan diatas. Buatlah dahulu koneksi untuk kaki TRANSISTOR, DIODA, ELCO setelah itu baru untuk komponen yang lainnya. PERHATIAN.. Penempatan kaki komponen ada disisi yang tidak ada lapisan tembaganya, jadi penempatan titik-titik untuk kaki komponen berada dalam keadaan terbalik, disini Anda juga harus paham teknik pembuatan layout PCB, bila Anda belum paham mengenai teknik tersebut Anda juga dapat melihat TIP pembuatan PCB yang ada disitus ini juga klik link ini untuk menuju ke Halaman tersebut.
  • Buat PCB untuk rangkaian CATU DAYA terlebih dahulu baru kemudian PCB untuk rangkain SPEAKER AKTIF. Karena rangkaian untuk catu daya tidak begitu banyak komponen nya, ini untuk melatih Anda menjadi lebih mengerti tentang design Lay Out PCB.
  • Anda memerlukan alat untuk melubangi koneksi kaki untuk komponen tersebut yaitu sebuah BOR tangan atau listrik dengan mata BOR berdiameter 0,5 mm.  
Rangkaian Catu daya untuk Speaker Aktif Keterangan gambar
T1= Transformator ( trafo ) primary 220 V, secondary 2 X 24 volt CT
D1 - D2= Dioda 1N4005
C1 - C2= Electrolit Condensator 4700 uF / 50 Volt
C3 - C4= Capasitor keramik 47 nF
R1 - R2= Resistor Wire Wound 1 Ohm 5 W
IC 1= IC Regulator Positif LM 7824
IC 2= IC Regulator Negatif LM 7924
Posisi dari komponen-komponen catu daya berada diatasnya, penempatan komponen dalam posisi cermin. Lihat gambar berikut.

Posisi Komponen nampak dari atas

 bentuk fisik dari LM 7824  
Setelah rangkaian dari CATU DAYA untuk SPEAKER AKTIF selesai dirakit, tes dahulu tegangan keluaran dengan mempergunakan AVR. Cara mengetes rangkaian catu daya :
  • Putar tombol AVR ke posisi tegangan DC 50 V, aktifkan rangkaian catu daya dengan menghubungkan ke bagian secondary dari TRAFO ke rangkaian catu daya. Perhatikan jangan terbalik antara secondary dan primary dari TRAFO.
  • Beri arus listrik AC 220 Volt pada bagian primary dari TRAFO.
  • Tempelkan Kabel berwarna Hitam dari AVR pada Titik CT pada rangkaian, dan tempelkan kabel merah AVR ke Titik OUTPUT POSITIF ( + 24 V ) dari rangkaian. Lihat jarum penunjuk pada AVR. Bila rangkaian benar, maka jarum dari AVR akan menunjukan tegangan 24 V.
  • Tempelkan Kabel berwarna Hitam dari AVR pada Titik OUTPUT NEGATIF ( - 24 V ) dari rangkaian, dan tempelkan kabel merah dari AVR ke Titik CT dari rangkaian. Bila rangkaian benar maka jarum penunjuk dari AVR akan menunjukan tegangan 24 V juga.
    Rangkaian catu daya telah kita buat, sekarang adalah merangkai Proyek Utama kita yaitu Rangkaian Speaker aktif . Rangkaian PCB nya seperti gambar berikut :

Skema jalur PCB Speaker Aktif Ukuran sebenarnya

Posisi komponen yang diletakan pada PCB
Keterangan Tambahan
1. 1K7. 330K13. 330K
2. 4K78. 47K 14. 330K
3. 330K 9. 4K715. 5K6
4. 47K10. 330K16. 5K6
5. 1K11. 330K17. 2K2
6. 4K712. 4K718. 5K6
Simpan skema pertama diatas dengan cara mengklik kanan mouse lalu pilih SAVE PICTURE AS. Cetak skema tersebut dengan printer ( Skema PCB diatas merupakan ukuran yang sebenarnya ). lalu tempelkan pada PCB kosong. Usahakan posisi penempelan PCB kosong, sesuai dengan jalur gambar yang di cetak. Kemudian gunakan BOR untuk melubangi PCB dengan mengikuti titik-titk hitam pada gambar, setelah di lubangi kemudian lukislah jalur-jalur tersebut dengan menggunakan spidol. Hati-hati jangan sampai jalur yang tidak ikut terhubung, menjadi rapat dengan yang lainnya. Setelah itu ETCHING lah PCB tersebut seperti yang telah Anda lakukan terhadap proses pembuatan PCB CATU DAYA sebelumnya, memang yang ini lebih sedikit lebih rumit dan perlu ketelitian yang besar.
Pada gambar kedua diperlihatkan bagaimana Anda menyusun komponen-komponen pada tempatnya. Bila Anda cukup mahir dengan PROSES SABLON tentunya akan lebih membantu dan proses diatas dapat dilakukan dengan mudah dengan memanfaatkan proses cetak sablon sehingga Anda tidak lagi memerlukan spidol untuk melukiskan jalur-jalur PCB diatas. Hasil cetak dengan sablon sangat dianjurkan, sayangnya teknik penyablonan tidak termasuk lingkup EXACTA sehingga, bagi Anda yang ingin mempelajari TEKNIK CETAK dengan SABLON dengan sangat disayangkan tidak dibahas pada situs ini, Anda bisa mencari referensi mengenai teknik sablon dari BUKU atau SITUS yang lain. Tapi saya mempunyai sedikit solusi mengenai masalah ini, Bila Anda menganggap terlalu jauh untuk mempelajari teknik penyablonan. Anda bawa saja hasil cetak tersebut ke tukang sablon dan mintalah bantuan darinya untuk menyetak skema PCB tersebut pada PCB kosong atau Anda bisa minta dibuatkan screen cetak dari skema diatas yang mungkin nanti Anda bisa gunakan screen itu untuk mencetak lagi dilain hari.
OK kita kembali lagi ke pokok pembahasan kita. Lupakan saja mengenai teknik penyablonan bila Anda menganggap proses tersebut memakan biaya yang besar, toh dengan menggunakan spidolpun hasilnya tidak kalah bagus dengan proses sablon bila Anda memang orang yang kreatif dan teliti. Tapi bila Anda termasuk orang yang pemalas dan ingin praktis, Anda dapat memesan PCB yang sudah jadi melalui SSC.
Nah proses selanjutnya adalah merangkai komponen-komponen untuk rangkaian speaker aktif . Perhatikan tata letak pada PCB seperti gambar kedua diatas. Ingat jangan sampai terbalik pemasangan beberapa komponen seperti : TRANSISTOR, DIODA dan ELCO, bila terbalik akan berakibat fatal. Pada gambar kedua disitu ada keterangan CT dan R CT, untuk titik dengan keterangan CT dihubungkan dengan Rangkaian catu daya bagian CT juga. Sedangkan R CT dihubungkan dengan TRIMER POTENSIO ( POTENSIOMETER ) seperti gambar dibawah ini : 

lokasi titik CT
pada potensiometer
Untuk ELCO bagian yang diarsir putih adalah kutub negatif sedangkan untuk DIODA yang diarsir putih adalah tanda dari KATODA nya. Untuk TRANSISTOR bagian yang diarsir putih menunjukkan bahwa itu adalah posisi keping logamnya ( Lihat gambar transistor diatas ). Untuk perkabelan yang menuju titik AUDIO INPUT, gunakan kabel berisi 2 kabel yang diselimuti oleh kabel serabut, hal ini berfungsi untuk mengurangi efek dengung atau noise pada rangkaian. Kabel serabut yang menyelubungi kedua kabel tersebut dihubungkan ke bagian CT ( Ground ) usahakan kabel tersebut jangan terlalu panjang untuk mengurangai impendansi dari kabel.
Langkah berikutnya adalah mengetes rangkaian tersebut, tentu saja setelah Anda menyoldernya dan meneliti ulang apakah posisi dari rangkaian tersebut sudah benar apa belum. Anda hubungkan rangkaian speaker aktif dengan rangkaian catu daya serta speaker. Untuk mengetes AUDIO IN coba Anda gunakan WALKMAN, VCD atau pemutar MP3. Kecilkan potensiometer untuk VOLUME dengan cara memutar kearah kiri ( berlawanan arah jarum jam ) sampai habis. Setel dan putar perlahan-lahan volume pada rangkaian, Tes pula Pengatur BALANCE, TREBLE dan BASS bila semua berfungsi dengan baik maka saya pantas mengacungkan jempol kepada Anda. Selamat.., sampai disini boleh dikatakan Anda sudah 90 persen berhasil.
Untuk pembuatan Box dan penempatan Komponennya kedalam Box Akan Saya Posthing Selanjutnya :)




POWER SUPPLY

Merancang sendiri power supply sederhana
Semua peralatan elektronika menggunakan sumber tenaga untuk beroperasi ,sumber tenaga tersebut bermacam-macam ada yang dari bateray,Accu ,ada juga yang langsung menggunakan tegangan listrik jala-jala PLN,Untuk konsumsi tegangan yang berasal dari Tegangan listrik untuk alat-alat elektronika tertentu tidak bisa langsung dikonsumsi akan tetapi harus disesuaikan dengan tegangan yang diperlukan oleh peralatan tersebut.Penyesuaian tegangan ini dilakukan oleh sebuah alat yng dinamakan Power Supply atau adaptor.
Power supply atau adaptor ini ada bermacam-macam ada yang kecil ada yang besar ,ada yang menggunakan transformator adaptor,adajuga yang menggunakan swiching regulator sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing peralatan.
Contoh rangkaiajn power supply sederhana

Ket Gambar:
-         Input berasal dari tegangan jala- jala listrik PLN
-         S1 = sakalr on – off untuk menyalakan dan mematikan adaptor
-         S2 = Saklar pemindah Voltage/tegangan antar 110V dan 220V
-         T1 = Trafo 1 A 0-12v tanpa ct (-ct)
-         S3 = Saklar pemilih tegangan antara 3v/4.5v/6v/7.7v/9v/12v sesuai dengan kebutuhan
-         D1-D4 = dioda penyearah 1n4002
-         C1 = Kondensator elektrolit 2200/16v
-         R1 = R 1Ohm ½ Watt
-         C2 = Kondensator elektrolit 470/16v
-         R2 = R 1k ohm ½ watt
Prinsip kerja dari rangkaian power supply sederhana diatas adalah
- Pertama tegangan listrik yang berasal dari jala-jala PLN dimasukkan ketransformator melalui S1 dan S2,Selanjutnya oleh transformator tegangan tersebut diturunkan menjadi 3v sampai dengan 12v AC bervariasi seperti pada gambar ,kemudian oleh S3 tegangan dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemudian diumpankan pada penyearahan gelombang penuh yang dilakukan oleh empat buah dioda yang disusun menjadi sebuah kuprox,Output dari penyearahan ini tegangan sudah menjadi tegangan DC tetapi masih kasar ,untuk menghaluskannya dipakailah C1,R1,C2,dan R2 dan tegangan Dc dari power supply siap untuk digunakan.
8.Merakit sendiri Power supply Sederhana  3v sampai dengan 12v Dc 1Ampere
a.Persiapan
Untuk membuat sebuah power supply sederhana pertama kita siapkan dulu semua peralatan dan bahan
Peralatan:
-         Solder listrik                                                 -   Lem
-         Avo meter                                                     -   Dll
-         Gunting/tang potong
-         Obeng pipih dan kembang
-         Tang jumput
-         Bor
Bahan – bahan :
-         Trafo 1 Ampere 3v – 12v (-ct)……………………1 buah
-         D 1N4002…………………………………………4 buah
-         C2200/16v………………………………………   1 buah
-         C470/16v………………………………………….1 buah
-         R 1 Ohm ………………………………………….1 buah
-         R 1k ohm………………………………………….2 buah
-         Saklar on off hitam kecil………………………….2 buah
-         Saklar rotary 6 posisi………………………………1 buah
-         Box adaptor 1 ampere hitam biasa……………….. 1 buah
-         Kabel 2x 23 merah hitam …………………………3 meter
-         Steaker …………………………………………….1 buah
-         Mur baut trafo kecil ……………………………….2 pasang
-         Kabel kecil …………………………………………1 meter
-         Led indicator……………………………………….1 buah
-         Japit buaya kecil……………………………………1 pasang
-         Knop tg hitam………………………………………1 buah
-         Scrup kecil………………………………………….4 buah
Langkah-langkah pembuatan power supply
-         Siapkan semua peralatan dan bahan
-         Pasang semua saklar ,lampu indicator dan transformator pada box
-         Pasang steaker pada 1,5m kabel 2×23
-         Pasang Japit buaya masing-masing pada 1,5 mkabel 2×23
-         Rangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian
-         Pasang steaker dan kabel pada input power supply
-         Pasang japit buaya dan kabel pada output rangkaian
-         Hubungkan lampu indicator pada Output rangkaian
Finishing/Penyelesaian
-         Cek Rangkaian dengan menggunakan Avo meter
-         Rapikan kabel-kabel yang kurang rapi
-         Tutup dan scrup box power suplly
-         Power supply siap digunakan

SALAM TAV 1 '10

Sejarah Speaker Aktif


SEJARAH SPEAKER AKTIF
(ACTIVE SPEAKER)

Alexander Graham Bell mematenkan sebuah loudspeaker elektrik yang pertama kalinya pada tahun 1876 yang terpasang pada telepon miliknya. Ernst Siemens memperbaikinya pada tahun 1877. Nikola Tesla menyatakan bahwa dirinya telah membuat sebuah perangkat yang sama pada tahun 1881 tetapi tidak mendapat hak paten. Ternyata selama ini Thomas Edison telah mengisukan bahwa di inggris mematenkan sebuah system yang menggunakan kompresor udara sebagai mekanisme untuk cylinder phonograps permulaan, namun ia akhirnya menggunakan logam yang didorong oleh selaput yang melekat pada stylus. Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah design speaker yang menggunakan kompresor udara yang kemudian menjualnya pada Charles Parsons. Yang kemudian mendapat beberapa tambahan hak paten di inggris sebelum 1910. Beberapa perusahaan, termasuk Victor Talking Machine Company and Pathe memproduksi records players yang menggunakan compressed air loudspeaker. Tetapi, desain ini kurang signifikan karena rendahnya kualitas suara dan tidak dapat menambahkan volume. Varian/jenis yang biasa dipakai oleh aplikasi umum, dan banyak lagi jenis lain yang akhir-akhir ini digunakan dalam percobaan alat-alat pertahanan luar angkasa yang memiliki suara keras dan getaran yang sama dengan getaran pada saat peluncuran roket.

Desain modern dari moving coil drivers yang dibuat oleh Oliver Lodge pada tahun 1889. Applikasi praktis yang untuk pertama kalinya dari moving coil loudspeakers yang dibuat oleh Peter L. Jensen dan Edwin Pridham di Napa, California. Jensen ditolak dalam mematenkan temuannya karena gagal dalam menjual produkanya kepada beberapa perusahaan telepon pada tahun 1915. Mereka mengganti strategi dengan menamai produknya dengan Magnavox. Jensen menjadi pemilik The Magnavox Company setelah penemuan tersebut. Prinsip dari The Moving Coil sama dengan yang dipakai Direct Radiators yang mendapat hak paten pada tahun 1924 oleh Chester W. Rice dan Edward W. Kellogg. Perbedaan petunjuk sebelumnya dan hak paten dari Chester W. Rice dan Edward W. Kellogg adalah penyesuaian parameter getaran pokok akibat perpindahan system yang terjadi pada frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan The Cone's Radiation Impedance yang telah seragam. Dimasa yang sama Dr Walter H. Schottky menemukan pita loudspeaker pertama. Untuk pertama kalinya speaker menggunakan electromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat keras.

Namun pada waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan ini dikarenakan harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah electromagnet disebut bidang lilitan atau dasar lilitan. yang sekarang oleh energized melalui kedua pasang yang disambungan ke driver. Belokan ini biasa disediakan pada sebuah dual role dan juga berperan sebagai filter listrik dari amplifier loudspeaker yang terhubung dengan listrik. Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan penghambat listrik. Tetapi frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio device.

Pada 1930an, loudspeaker produsen mulai menggabungkan dua dan tiga bandpasses senilai driver untuk meningkatkan frekuensi respon dan tingkat tekanan suara. Pada Tahun 1937, film pertama standar industri sistem loudspeaker, "The Horn Sistem Shearer untuk Teater" (dua arah sistem) telah diperkenalkan oleh Metro-Goldwyn-Mayer. Ini digunakan empat 15 Inch frekuensi rendah driver, crossover jaringan untuk mengatur 375 Hz dan satu sektor dengan dua tanduk kompresi driver menyediakan frekuensi tinggi. John Kenneth Hilliard, James Bullough Lansing dan Douglas Shearer semua diputar peran dalam menciptakan sistem. Pada 1939 New York World's Fair, yang sangat besar dua arah publik alamat sistem terpasang pada menara di Flushing Meadows. The delapan 27 Inch rendah frekuensi driver dirancang oleh Rudy Bozak dalam perannya sebagai chief engineer untuk Cinaudagraph. Driver frekuensi tinggi yang mungkin dibuat oleh Western Electric.

Altec memperkenalkan mereka konektor coaxial duplex driver di 1943, termasuk yang tinggi frekuensi tanduk mengirim suara melalui tengah 12 inch Woofer untuk dekat-titik-sumber kinerja. Altec's "Voice of the Theatre" loudspeaker sistem tiba di pasar di 1945, yang menawarkan lebih baik koherensi dan kejelasan pada tingginya tingkat daya yang diperlukan dalam film bioskop. The Motion Picture Akademi Seni dan Ilmu segera dimulai dengan pengujian karakteristik sonik; mereka menjadi film standar industri rumah pada tahun 1955. Selanjutnya, perkembangan di kandang terus desain dan bahan-bahan menyebabkan peningkatan signifikan didengar. Yang paling penting dalam perbaikan modern speaker adalah perbaikan kerucut bahan, pengenalan suhu tinggi Adhesives, meningkatkan bahan-bahan magnet permanen, perbaikan teknik pengukuran, dibantu komputer desain dan analisis elemen terbatas.


PENGERTIAN SPEAKER AKTIF

adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput.

Dalam setiap sistem penghasil suara, penentuan kualitas suara terbaik tergantung dari speaker.

Rekaman yang terbaik, dikodekan ke dalam alat penyimpanan yang berkualitas tinggi, dan dimainkan dengan deck dan pengeras suara kelas atas, tetap saja hasilnya suaranya akan jelek bila dikaitkan dengan speaker yang kualitasnya rendah. Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang membawa sinyal elektronik, menyimpannya dalam CDs, tapes, dan DVDs, lalu mengembalikannya lagi ke dalam bentuk suara aktual yang dapat kita dengar. Speaker adalah sebuah teknologi menakjubkan yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap budaya kita. Namun disamping semua itu, sebenarnya speaker hanyalah sebuah alat yang sangat sederhana.


DRIVER TYPE

Audio Engineering adalah sebuah individual electrodynamic drivers yang menyediakan kualitas dan performa yang lebih dari 3 Octaves. Multiple drivers (e.g., subwoofers, woofers, mid-range drivers, tweeters) yang biasa digunakan pada loudspeaker system yang lengkap untuk melebihi 3 octaves.

Macam-macam Tipe Driver :
1.Full Range Driver
Adalah sebuah desain driver yang berfungsi memperkecil respon frekuensi. Meskipun ada peraturan yang lebih simple diatas. Driver ini berukuran kecil yaitu 3 hingga 8 Inch (sekitar 7-20 cm) pada diameternya memperbolehkan respon frekuensi tinggi dan didesain dengan teliti yang dirancang untuk menghasilkan frekuensi output yang rendah, tetapi dengan mengurangi tingkat output maksimum. Full range atau lebih singkatnya wide range drivers yang sering terdengar pada public, dan pada televisi, meskipun beberapa model ada yang sesuai dengan hi-fi. Pada hi-fi speaker system menggunakan beberapa unit wide range driver untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan oleh multiple driver. Bukan disebabkan oleh driver bertepatan lokasi atau masalah jaringan crossover. Fans dari berbagai driver hi-fi speaker sistem mengklaim koherensi suara, kira-kira ini disebabkan oleh satu sumber dan akibat dari ketiadaan gangguan, kemungkinan ketiadaan komponen crossover. Detractors biasanya menyebut the wide range driver memiliki keterbatasan respon frekuensi dan kemampuan yang rendah. Dengan syarat-syarat yang tinggi, rumit, dan lampiran yang mahal seperti sebuah transmisi serta cara untuk mengoptimalkan peforma.

2.Subwoofer
Adalah sebuah woofer driver yang sering dipakai sebagai bagian yang rendah dari sebuah audio spectrum. Biasanya dibawah 120 Hz. Karena jarak yang diperuntukkan untuk frekuensi sangat terbatas. Subwoofer system didesain dengan sangat sederhana karena banyak respek dari conventional loudspeakers. Sering kali dibuat dengan single speaker yang disertakan pada suitable box atau lainnya. Untuk kembali memproduksi akurasi produk dengan bass yang rendah dengan catatan tanpa resonansi. Subwoofer system harus dibangun dengan konstruksi yang solid dan semestinya kuat atau awet. Banyak subwoofer system yang didalamnya disertakan dengan power amplifier dan electronics sub-filters dengan additional control yang relevan untuk memproduksi frekuensi yang rendah. Varian/jenis ini dikenal sebagai "ACTIVE SUBWOOFER". Sedangkan Passive Subwoofer membutuhkan external amplification.

3.Woofer
Adalah driver yang memproduksi frekuensi yang rendah. Beberapa loudspeaker system menggunakan woofer untuk frekuensi yang rendah. Yang dapat memungkinkan produsen untuk memakai subwoofer tambahan. Beberapa loudspeaker menggunakan woofer untuk mengendalikan frekuensi sedang. sehingga dapat menyelesaikan dengan memilih sebuah tweeter dengan respon yang rendah yang cukup bergabung dengan sebuah woofer untuk mendapatkan respon yang tinggi cukup dengan menambahkan dua buah driver yang saling berhubungan pada frekuensi sedang.

4.Mid-range Driver
Adalah sebuah loudspeaker driver yang mana frekuensi yang rendah dihasilkan. Mid-range Driver dapat dibuat dari kertas dan bahan komposit atau kompresi driver. Mid-range Driver adalah sebuah potongan yang berbentuk kerucut. Yang dapat disusun didepan baffle dari sebuah loudspeaker enclosure.

5.Tweeter
Merupakan sebuah high frequency drivers yang biasanya menghasilkan high frequency band dari sebuah loud speaker. Banyak variasi desain dari tweeter yang diproduksi, masing-masing memiliki perbedaan kelebihan dengan melihat frequency response, output fidelity, power handling, maximum output level, dan lain sebagainya. Soft dome tweeters sering ditemukan pada home stereo systems, dan horn-loaded compression drivers biasa dipakai oleh professional sound reinforcement.

Minggu, 02 Oktober 2011

Rangkaian Pengusir Tikus


Dafar Komponen
R1 : 1K8
R2 : 1K
R3 : 5K6
R4 : 480R
C1 : 2,2nF
C2 : 0,022uF/6V
IC : 555
Q : SC1162
Speaker 4 ohm

Tikus adlah binatang yang sangat menjengkelkan, sebab kadangkala merusak barang-barang simpanan berupa arsip yang masih berharga.
Untuk mengusir gangguan tikus tersebut, dapat dibuat sebuah rangkaian elektronik seperti pada gambar di atas. Dengan frekuensi 50Khz yagn dihasilkan oleh rangkaian tersebut. dijamin tikus-tikus akan berlarian karena telinganya akan merasa sakit akibat getaran signal ferkuensi tersebut.